Wednesday, June 1, 2016

Mahasiswa UI, UGM,ITB, Waspadai Hal ini!

Diambil dari blogbojonegoro.com
Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah tiga kampus top Indonesia. Sebagai PTN top Indonesia, trio kampus itu memiliki Mahasiswa-mahasiswa yang dulunya adalah pelajar terbaik di daerahnya. 

Jadi, Kenapa Ketiga mahasiswa trio kampus top itu harus waspada?
Tadi sekali, kak Asep tiba-tiba membicarakan nilai buruk dan bunuh diri. Intinya, kita sebagai mahasiswa harus berhati-hati dengan dampak dari nilai buruk yang bisa mengakibatkan pembunuhan pada diri sendiri. Oh ya ... jadi ingat, awal-awal masuk ITB, ada percobaan pembunuh diri sendiri di toilet kampus ITB. Klise, Akademik masuk salah satu penyebabnya.

Dan ternyata ... ada alasan kenapa kak Asep tadi sekali tiba-tiba mengingatkan dan membicarakan bunuh diri karena nilai anjlok. Sesaat setelah pembicaraan itu, aku menemukan artikel yang tak diduga-duga. Judul artikelnya adalah, "Mahasiswa UI Bunuh Diri Secara Unik: Karena Nilai?" Kejadiannya baru kemaren, tepatnya 31 Mei 2016. Hmmm ... perasaan aku tidak sekali ini saja membaca artikel mahasiswa UI bunuh diri karena Akademik.

Berbicara tentang bunuh diri karena nilai nih, Aku jadi inget mitos yang sangat fenomenal di kalangan mahasiswa ITB. Sampai seorang temanku pernah melontarkan pertanyaan seperti ini;
"Lu mau bantu gua supaya dapat IP 4 gak?"
"Bantu ngapain memang?"
"Lu lompat dari atap gedung PAU biar gua liatin."
"Njiiiir ... -___-"
Jadi mitosnya nih, kalau mahasiswa ITB lihat orang bunuh diri atau hantu loncat dari gedung PAU ITB, dia bakalan dapat IPK empat. Duh! sampai segitunya kan?

Di UGM sendiri, ada mahasiswa abadi yang fenomenal. Kenapa bisa disebut mahasiswa abadi? karena dia sudah bertahun-tahun di UGM dan gak lulus-lulus. Ceritanya nih, Doi melompat dari atas gedung bertingkat kampusnya karena Akademik. Lanjutan ceritanya ... tau sendirilah seperti apa.

Ada apa dengan mereka sampai bunuh diri?
Yah, karena kebanyakan Mahasiswa Trio kampus Top itu dulunya pelajar-pelajar terbaik sesekolahannya. Dia masuk UI, UGM, atau ITB, bertemu teman-teman yang juga terbaik di daerahnya. Lalu, persaingan terjadi di kampus. Dia yang dulu selalu juara se-kota, se-provinsi, bahkan se-indonesia, ternyata gagal dikampus, kalah bersaing dengan teman-temannya. Dia yang awalnya terbaik di kelas waktu SMA jadi terburuk di kelas waktu kuliah.

Dia yang kalah bersaing, akhirnya down juga, tak bisa menerima kenyataan yang ada, frustasi, memendam masalah sendiri. Kelanjutan terburuk dari semua itu adalah bunuh diri. Dan bunuh diri kebanyakan terjadi pada mahasiswa penutup dan penyendiri.

ITB sendiri terkenal dengan kampus yang paling banyak men-DO (memaksa mengundurkan diri) mahasiswanya. Mahasiswa DO ITB bukanlah orang yang bodoh. Mereka adalah siswa cerdas dan terbaik di sekolahnya waktu SMA. Kekalahan bersaing dengan teman kuliah, nilai anjlok dan down menjadi salah satu penyebab pen-DO-an terjadi. 

Btw, ini pukul 00:00 tengah malam. Membahas tentang Hantu di kamar kos sendirian lumayan membuat berdebar.

Bandung, 2 juni 2016
Nahayuka

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon