Monday, July 4, 2016

All About SITH-R ITB

Sekolah Ilmu Teknolohi Hayati program Rekayasa (SITH-R) ITB adalah salah satu 'fakultas' nonteknik di ITB.  Passing grade fakultas ini lumayan tinggi . Perlu diketahui jika tahun pertama di ITB belum masuk jurusan. Tahun pertama masih dalam tahap persiapan yang disebut sebagai TPB (Tahap Persiapan Bersama). Penjurusan mulai di berlakukan di tahun ke-2.

Perlu dipahami jika seumpama sobat ingin masuk Rekayasa Kehutanan ITB, tidak ada yang bisa menjamin sobat bakal masuk Rekayasa Kehutanan di penjurusan nantinya. Kecuali jika sobat dari awal sudah masuk lewat jalur Peminatan. Karna penjurusan ini juga  layaknya pemilihan jurusan di SNMPTN. Sobat tidak akan tau akanl diterima di pilihan jurusan keberapa nantinya.
"Apa saja yang di pelajari di TPB SITH-R ITB?"
Nahayuka sudah pernah membahas tentang pelajaran di TPB SITH-R ITB. Jadi klik di sini untuk melihat daftar mata kuliah TPB SITH-R ITB
"Berapa biaya kuliah di SITH-R ITB, Nay?"
Biaya kuliah juga Nahayuka sudah pernah memaparkan sebelumnya. Klik di sini  untuk melihat biaya kuliah SITH-R ITB.

Berikut video profil SITH-R ITB

Kunjungi juga web resmi SITH ITB di sini
Di dalam sekolah ini ada jurusan;
  •  Rekayasa Kehutanan, 
  • Rekayasa Pertanian, 
  • Rekayasa Hayati, 
  • Teknologi Pasca Panen.
Berikut penjelasan tiap jurusannya;

1.  Rekayasa Kehutanan
Rekayasa Kehutanan (Forestry Engineering) merupakan interdisiplin ilmu kehutanan (Forestry Science) dan Teknik (Engineering) yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta biosistem untuk menjaga kelestarian hutan,memanipulasi hutan agar pemanfaatannya berkelanjutan, dan membangun/ mengkonstruksi hutan-hutan baru. Pendidikan dalam rekayasa kehutanan mengutamakan cara pandang holistik yang menempatkan hutan sebagai ekosistem yang harus dipelajari dalam konteks keterkaitannyadengan berbagai aspek lingkungan, ekonomi dan sosial-masyarakat.

Kompetensi teknis utama rekayasa kehutanan diarahkan untukmenjaga, memanipulasi dan membangun hutan menggunakan prisip-prinsip rekayasa untuk mencapai efisiensi energi dan materi yang optimal serta mengaplikasikan berbagai teknologi yang tersedia untuk membangun dan mengelola hutan.

Perkuliahan Program Studi Rekayasa Kehutanan akan dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).

Prospek Kerja
Kebutuhan tenaga kerja bidang kehutanan didasarkan pada identifikasi bidang-bidang yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) bidang kehutanan diantaranya
  1.  Industri kehutanan;
  2.  Pengelolaan hutan pada instansi pemerintah dan swasta; 
  3.  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Non-Pemerintah (Non-Government Organization/NGO); 
  4. Wiraswasta kehutanan dan profesi lain.


2. Rekayasa Pertanian
Sektor pertanian di Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh serta memiliki kompetensi teknis yang unggul untuk berkontribusi pada pembangunan pertanian Indonesia. Sumber daya manusia yang di bentuk akan mampu men|awab isu isu nasional yang terkait dengan teknik produksi biomasa pertanian yaitu peningkatan produktivitas, pencapaian kualitas, keandalan praktis, dan keberlanjutan.

Rekayasa Pertanian ITB merupakan program studi yang dibangun dengan landasan sains hayati yang kuat dan mengkombinasikan ilmu-ilmu pertanan konvensional dengan; prinsip-prinsip rekayasa biosistem. Prinsip-prinsip rekayasa biosistem diaplikasikan untuk membangun dan mengelola sistem pertanian untuk mencapai efisiensi energi, materi dan ekonomi yang optimal.

Perkuliahan Program Studi Rekayasa Pertanian akan dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).

Prospek Kerja
Kebutuhan tenaga kerja bidang pertanian didasarkan pada identifikasi bidang bidang yang memerlukan sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian diantaranya 
  1.  Wiraswasta (petani profesional); 
  2.  Tenaga ahli pertanian pada lembaga pemerintah; 
  3.  Tenaga ahli pertanian pada industri pertanian dan perkebunan; 
  4.  Lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lain lain.


3. Rekayasa Hayati
Rekayasa Hayati (Bio-engineering) merupakan interdisiplin llmu Kehayatan (Bio-sciences) dan Teknik (Engineering) yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis biosistem untuk meningkatkan efisiensi fungsi dan manfaat biosistem untuk bioindustri. Perekayasaan disini mencakup pengertian, seperti perekayasaan proses biologis, pengoperasian agen hayati terekayasa, pembuatan peralatan baru berbasis biosistem atau teknologi untuk pengembangan biomaterial. Bio-ensineering dapat diaplikasikan dalam perekayasaan sistem produksi untuk pengembangan industri bio-produk.

Program Studi (Prodi) Sarjana Rekayasa Hayati ITB tidak saja dapat menjembatani bidang ilmu Teknik dan Kehayatan, tapi juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Sarjana Rekayasa Hayati (Bio-engineers) yang mampu mengaplikasikan dasar-dasar llmu Teknik dalam pengembangan industri bioproduk dengan penekanan pada produk nabati.

Perkuliahan Program Studi Rekayasa Hayati akan dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).

Prospek Kerja
Perkembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang pesat selama beberapa dekade terakhir ini, dalam bidang pertanian, kesehatan, industri obat-obatan, makanan - pakan, menuntut pengembangan tahap hilir untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas agen hayati dalam skala industri. Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan penguasaan ilmu teknik yang terkait terutama dalam perancangan sistem produksi massal, perhitungan struktur, mekanisasi, labor/SDM dan teknologi proses hilir. Karena itu, diperlukan Sarjana Rekayasa Hayati (Bio-engineers) dengan kompetensi khusus dalam perekayasaan berbasis sistem hayati. Bio-engineers sangat dibutuhkan dalam perancangan sistem dan produksi massal dari biomaterial dan bioproduk, seperti misalnya enzim, therapeutic proteins, senyawa bioaktif, bioenergi, biomembran atau biodegradable plastics.

4. Teknologi pasca Panen
Teknologi Pasca Panen merupakan interdisiplin ilmu-ilmu pertanian dan kehutanana serta Teknik (Engineering) yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta biosistem yang dijabarkan dalam 10 konsep, yaitu Pembanguna yang berkelanjutan, Bioregional, Keanekaragaman Hayati, Pengelolaan Lingkungan, Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Pertanian Terpadu, Agribisnis, Ekologi Manusia, Siklus Biogeokimiawi, dan Entropi.

Kompetensi teknis utama Teknologi Pasca Panen diarahkan untuk memproses, menjaga, memanipulasi dan memaksimalkan hasil panen dengan menggunakan prisip-prinsip rekayasa untuk mencapai efisiensi energi dan materi yang optimal serta mengaplikasikan berbagai teknologi yang tersedia.

Perkuliahan Program Studi Teknologi Pasca Panen akan dilaksanakan di dua kampus ITB, yaitu di kampus Ganesa (jl. Ganesa no. 10 Bandung) dan kampus Jatinangor (jl. Winaya Mukti no. 1 Jatinangor).

Prospek Kerja
Kebutuhan keahlian tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) untuk:
  • Industri Pertanian, industri perkebunan .
  • Industri Peternakan.
  • Industri kesehatan dan farmasi.
  • Pasar Modern.
  • Industri Benih.
  • Inovator peralatan pertanian dan pengolahan hasil pertanian
  • Instansi pemerintah
  • Institusi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peneliti dan tenaga pengajar.
Tonton juga video makran SITH-R ITB untuk melihat bagaimana serunya menjadi keluarga SITH ITB

Sumber: usm.itb.ac.id/prodi

Artikel Terkait

2 comments

Maaf ijin meralat, SITH-R itu bukan fakultas nonteknik tapi sekolah 'teknik'. Dari namanya saja sudah tercantum, SITH-Rekayasa, rekayasa=teknik=engineering. Bisa dicek kembali bahwa di web ITB juga dicantumkan lulusan SITH-R bergelar ST.


EmoticonEmoticon