Thursday, August 14, 2014

Bak Bunga dan Rumput Kusam


Tak tahu lagi harus bagainana ku sikapi kehidupan ini. Haruskah aku salalu tertawa.??? Walau hati ini slalu berduka. Haruskah aku hanya butuh diam. Saat kalimat tajam terus menyerang.

                Dia yang rupawan memang indah dipandang. Bak bunga. Hanya yang indahlah yang layak tuk berkembang. Kenapa? Kenapa selalu seperti itu???

Hanya manfaatnya yang membuat jamur dibududayakan. Jikalau jamur itu tak punya manfaat lantas hanya pantas diabaikan. Bahkan disingkirkan. Takberguna.
Bunga yang semerbak di taman itu…sungguh berunung nasibnya. Dibina dan dipertahankan. Lantas bagaimana dengan rumput kusam yang tak sanggup bertahan itu…??? Tak adakah yang bermurah hati tuk menolongnya??

Apa kau tahu ??? Rumput kusam itu ternya berkhasiat . tidak. Kau pasti tidak tahu. Kau hanya melihat kusam yang mengenaskan. Mengapa???? Hah…ya.. mungkin rumput itu harus menjerit berteriak bahwa ia sungguh berguna. Hingga kau memperdulikannya. KARNA KEGUNAANNYA, KARNA KAU MEMBUTUHKANNYA. Lalu setelah kau dapat kahasiatnya. Kau buang begitu saja. Si rumpit sudah tak berharga.

Dan bunga itu…. Apa ia juga harus berteriak agar kau dating tuk mendekat??? Tidak. Ia hanya butuh berdiam diri. dan kau dengan rela menyerahkan hati. Bahkan kau akan slalu butuh keindahannya. AKAN SLALU. Dan kapankah kau akan membuang bunga itu??? Apa menunggu setelah ia layu???

Ya… seperti itu memang kehidupan . Rumput memang harus berteriak agar datang orang memperdulikan.

Tags

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon