Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB adalah salah satu fakultas dengan persaingan ketat untuk ditembus. Passing grade fakultas ini tinggi sekali. Perlu diketahui jika tahun pertama di ITB belum masuk jurusan. Tahun pertama masih dalam tahap persiapan yang disebut sebagai TPB (Tahap Persiapan Bersama). Penjurusan mulai di berlakukan di tahun ke-2.
Perlu dipahami jika seumpama sobat ingin masuk Teknik Industri ITB, tidak ada yang bisa menjamin sobat bakal masuk Teknik Industri di penjurusan nantinya. Kecuali jika sobat dari awal sudah masuk lewat jalur Peminatan. Karna penjurusan ini juga layaknya pemilihan jurusan di SNMPTN. Sobat tidak akan tau akanl diterima di pilihan jurusan keberapa nantinya.
Kunjungi juga web resmi FTI ITB, klik di sini
"Apa saja yang di pelajari di TPB FTI ITB?"
Nahayuka sudah pernah membahas tentang pelajaran di TPB FTI ITB. Jadi klik di sini untuk melihat daftar mata kuliah TPB FTI ITB
Berikut video profil FTI ITB
"Berapa biaya kuliah di FTI ITB?"
Klik di sini untuk melihat biaya kuliah di FTI IT
"Apa saja jurusan di FTI ITB?"
jurusan di fakultas ini adalah;
- Teknik Kimia
- Teknik Fisika
- Teknik Industri
- Manajemen Rekayasa Industri
Berikut penjelasan tiap jurusannya
1. Teknik Kimia
Teknik Kimia merupakan program studi yang mempelajari teknologi perancangan pabrik. Pabrik yang dirancang dapat berupa pabrik kimia, bioproses, makanan, dan masih banyak yang lainnya. Hampir seluruh pabrik yang ada di dunia dirancang oleh sarjana Teknik Kimia. Perancangan pabrik yang dimaksud disini adalah merancang proses-proses yang terjadi dalam pabrik, seperti perancangan reaksi dalam reaktor untuk menghasilkan produk yang diharapkan, sistem penggunaan sumber daya yang ada di pabrik, pengendalian proses, dan lain sebagainya.
Seorang sarjana Teknik Kimia pada prakteknya akan diminta untuk merancang proses pabrik yang baru ataupun memperbaiki proses yang telah ada. Pada awalnya, sarjana Teknik Kimia memulai pekerjaan dengan perancangan neraca massa yang terjadi dalam proses suatu pabrik. Pada tahap ini, dapat dicari kapasitas produksi, berapa bahan baku yang dibutuhkan, hingga akhirnya berapa jumlah produksi barang yang dihasilkan. Dalam perancangan proses industri, sudah tentu harus diperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti keandalan proses produksi, apakah terlalu mahal atau sudah cukup murah, juga faktor keamanan pabrik, agar tidak terjadi kecelakaan dalam pabrik, seperti ledakan dan sebagainya. Pada tahap selanjutnya, dilakukan perancangan (bio)reaktor, perancangan sistem perpipaan, penentuan sistem penggunaan sumber daya dan pengendalian proses. Jika proses produksi menghasilkan limbah, seorang sarjana Teknik Kimia harus merancang sistem pengolahan limbah agar tidak merugikan lingkungan. Selain itu, seorang sarjana Teknik Kimia kuga dapat ditugaskan untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi pabrik, misalnya dari 500 ton/tahun menjadi 1000 ton/tahun.
Prospek Kerja
Seorang alumni Teknik Kimia dapat memiliki prospek kerja yang cukup luas, seperti pada industri atau bidang sebagai berikut :
- Wirausaha
- Industri Proses Kimia (misal Industri pupuk, pengolahan minyak bumi, kertas, polimer, gas, logam, makanan, obat-obatan, dll)
- Pabrik Pengelolaan Proses Kimia
- Jasa Rekayasa (Perancangan proses kimia, pengadaan peralatan pabrik, pengadaan bahan konstruksi, pembangunan pabrik kimia)
- Instansi Pemerintah
- Instansi Pendidikan
- Instansi / lembaga penelitian
- Bank
2. Teknik Fisika
Teknik Fisika (TF) dikenal sebagai program studi yang mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan aspek fisika dan teknologi. Dengan begitu, keilmuan yang diberikan di sini akan membuat teman-teman memiliki kemampuan untuk memandang persoalan teknik dengan pandangan yang luas dilihat dari berbagai aspek kefisikaannya. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika dilihat banyak pelajaran di Teknik Fisika yang sebenarnya mirip atau sama dengan program studi lain seperti program studi Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik Material.
Seorang Teknik Fisikawan memiliki ciri khas pengetahuan matematika, ilmu sains dan dasar rekayasa yang kuat, yang dengannya dapat melakukan analisa, perancangan dan rekayasa. Pengetahuan matematika yang dimaksud adalah sebagai alat, yang meliputi kalkulus dan matematika rekayasa, probabilitas dan statistik, dan metoda numerik. Sedangkan ilmu sains adalah dasar sains yang meliputi fisika, kimia dan ‘biologi’, serta sains rekayasa yang meliputi elektromagnetik, fisika modern dan kuantum, termodinamika, konversi energi, rangkaian elektrik dan elektronika, fenomena gelombang, fenomena transport, dan fisika material. Pengetahuan ilmu sains yang luas ini menjadi bekal untuk mengenali berbagai fase gejala fisika dari berbagai sistem rekayasa.
Prospek Kerja
Prospek bidang kerja bagi para lulusan atau sarjana Teknik Fisika antara lain sebagai insinyur profesional dalam bidang instrumentasi, bidang tata udara, tata cahaya dan suara, bidang rekayasa sistem dan teknologi informasi dan sebagainya di industri proses, konsultan / kontraktor, perusahaan – perusahaan rekayasa (engineering companies), di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu juga lulusan Teknik Fisika dapat bekerja sebagai dosen di perguruan tinggi, peneliti dan birokrat pada lembaga-lembaga pemerintah. Dewasa ini juga banyak lulusan Teknik Fisika yang menjadi wirausaha khususnya dalam bidang kerekayasaan. Beberapa perusahaan yang dapat disebutkan antara lain:
- Perusahaan vendor seperti Honeywell dan Yokogawa.
- Perusahaan industri proses, seperti : MEDCO, TOTAL oil and gas, BADAK, Industri pupuk ( PT. PUSRI, PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Kaltim), PT Pertamina, Indonesia Power, Krakatau Steel
- Perusahaan Kerekayasaan, seperti : PT Rekayasa Industri, Tripatra, INKA
- Perusahaan-perusahaan lainnya, seperti : Astra, Telkom, PLN.
3. Teknik Industri
Jika teman-teman melihat sebuah jembatan atau gedung bertingkat maka teman-teman akan membayangkan Teknik Sipil. Lalu, jika teman-teman melihat pesawat terbang maka teman-teman akan mengaitkannya dengan Teknik Penerbangan atau Teknik Mesin. Kemudian, jika teman-teman melihat pembangkit listrik, mungkin dengan sendirinya akan dikaitkan dengan Teknik Elektro. Kalau begitu produk atau obyek apa yang dikaitkan dengan Teknik Industri ? Tampaknya sulit ya ? Oleh sebab itu di ITB, Teknik Industri sering disebut program studi yang tidak jelas, kenapa? Pertama, karena apa yang dihasilkan tidak dengan mudah dapat dibayangkan oleh orang. Kedua, karena semuanya dipelajari. Di TI teman-teman akan belajar membubut dan mengelas bersama teman-teman dari Teknik Mesin, belajar membuat rangkaian elektronik yang merupakan bidangnya Teknik Elektro, bahkan membuat program dan basis data yang merupakan bidang kajian Teknik Informatika.
Wah banyak sekali bukan? Namun bukan berarti ilmu Teknik Industri tidak jelas, karena dalam teknik industri yang dipelajari adalah pengetahuan, pendekatan, pola pikir, prinsip-prinsip dan ketrampilan yang tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu proses perancangan (design). Namun obyek yang dirancang bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang, atau yang lain, melainkan apa yang disebut sebagai sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi dan informasi.
Prospek Kerja
Seorang alumni Teknik Industri memiliki prospek kerja yang sangat luas, beberapa diantaranya adalah:
Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu
- Lulusan TI sangat dibutuhkan khususnya untuk menangani perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, pengembangan sistem manajemen kualitas. Hampir semua perusahaan membutuhkan ini, khususnya perusahaan manufaktur seperti Toyota Astra Motor, PT Rekayasa Industri, PT Krakatau Steel, dll.
Bidang sistem informasi
- Posisi yang biasanya diduduki lulusan TI misalnya staf IT, staf dalam pemasangan sistem informasi, bahkan banyak alumni yang membuka usaha di bidang software house. Perusahaan yang membutuhkan lulusan TI misalnya: SAP Indonesia, Oracle Telekomsel, Pertamina, P&G, dll.
Bidang pemasaran
- Beberapa posisi yang biasanya ditempati oleh lulusan TI misalnya market research, technical sales, dll. Misalnya di perusahaan P&G, Unilever, Nestle, Astra, dll.
Bidang logistik
- Perencanaan dan pengelolaan sistem distribusi merupakan bidang yang mulai banyak dimasuki oleh lulusan TI seperti di P&G, PT Semen Gresik, dll.
Bidang manajemen sumber daya manusia
- Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan sistem penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM dalam pelatihan. Alumni TI yang bekerja di bidang ini misalnya di PT Semen Padang, P&G, dll.
Bidang keuangan (bank dan asuransi)
- Misalnya BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, dsb.
Bidang konsultasi manajemen
- Misalnya Boston Consulting Group, Accenture, Nielsen Company, dsb.
4. Manajemen Rekayasa Industri
MRI adalah kepanjangan dari Manajemen Rekayasa Industri. Mungkin bagi orang awam akan timbul pertanyaan2; Ini teknik atau bukan, IPS ato IPA? Ini teknik tapi kok manajemen? Ini Manajemen tapi kok teknik? Biar gak miskonsepsi, jadi ini kejelasannya.. Engineering management adalah cabang ilmu TEKNIK yang diakui oleh ABET(Accreditation Board for Engineering and Technology). Kenapa ada embel2 manajemennya? Karena di Engineering Management kita mengkombinasikan keahlian manajemen kita dengan dasar pengetahuan engineering untuk memimpin suatu team yang berisi para expert dalam mengerjakan persoalan2 teknis. Ilmu Manajemen menjadi jembatan antara kemampuan engineering dengan objective atau goal yang ingin dicapai.
Prospek kerja:
lulusan MRI siap untuk kerja di bagian top management karena mereka diajarin untuk ngeliat semuanya sebagai sistem. lulusan MRI juga dapat menjadi konsultan proyek, product development, hingga data analystTonton juga video Makrab FTI ITB 2015 untuk melihat bagaimana serunya menjadi keluarga FTI ITB
Sumber: usm.itb.ac.id/prodi
_Nahayuka_
Yuk ... coba kerjakan soal ujian TPB ITB dan buktikan kamu pantas jadi anak ITB. Download soalnya di sini
EmoticonEmoticon