"Kalian tau ga sih kalau kalian cuma disuruh bayar ukt 10 juta!?"
"10 juta CUMA?"
"Harusnya kalian tuh bayarnya 32 juta. Kalian disubsidi pemerintah 22 juta."
Disubsidi pemerintah sampai 22 juta persemester ya? Hmmm... itu cuma buat yang non bidikmisi. Kalau Mahasiswa bidikmisi, satu semester dapat subsidi dari pemerintah sekitar 40 jutaan (ITB). (baca: IP Bidikmisi di Bawah Standart? )
Tau mahasiswa ITB ada berapa? 20.000-an. Tau mahasiswa bidikmisi dan alumni bidikmisi ada berapa? Jutaan! Kebayang ga berapa dana pemerintah yang keluar CUMA buat mahasiswa ITB? Belum buat mahasiswa perguruan tinggi lainnya!
Spesial banget ya jadi Mahasiswa. Apalagi mahasiswa ITB yang subsidinya lebih gede dari yang lainnya. Pernah berfikir ga kalau diluar sana masih banyak golongan masyarakat yang lebih butuh dana gede itu? Pernah berfikir tidak kalau seorang mahasiswa terutama mahasiswa ITB (termasuk yang bidikmisi menurut pengamatan saya selama ini) 89% berasal dari golongan masyarakat menengah keatas?
Yang jadi pertanyaan, apa sih yang bisa di berikan oleh seorang mahasiswa untuk negerinya dengan jaminan uang subsidi sebesar itu? Tau kan, kebanyakan mahasiswa TOP dengan otak encer setelah S1 kabur keluar negeri dan tidak sedikit yang tak kembali. (baca: Zaky, Mahasiswa Ber-IPK 4 yang Baik Hati)
Pertanyaannya kenapa dana segede itu cuma buat seorang mahasiswa? Mahasiswa, yang kalau kekampus jalannya sudah mulus dan bagus, kendaraan ada. Kenapa ga buat memperbaiki sekolah dasar (penting) dipelosok sana yabg masih "tak layak" huni? Kenapa ga buat memperbaiki jembatan, membangun puskemas dan keperluan dasar lain yang belum terjangkau di pelosok sana?
Kalau difikir-fikir miris sih, mahasiswa yang makannya di Kafe dan ke kampus pakai mobil dapat subsidi 22 juta persemester. Yang lain bagaimana? Terutama diluar mahasiswa.
Bandung, 13 Februari 2016
Nahayuka
EmoticonEmoticon